Kapan Terjadinya Perang Dunia 1 Dan Apa Penyebabnya

Kapan Terjadinya Perang Dunia 1 Dan Apa Penyebabnya

Intervensi Belanda di Keraton Yogyakarta

Salah satu penyebab umum terjadinya Perang Diponegoro adalah intervensi Belanda di Keraton Yogyakarta.

Terbaginya Kerajaan Mataram Islam menjadi tiga kekuasaan (Yogyakarta, Surakarta, Mangkunegaran), pada abad ke-18 tidak lepas dari campur tangan Belanda.

Memasuki abad ke-19, situasi di Surakarta dan Yogyakarta semakin memprihatinkan.

Intervensi pemerintah kolonial terhadap pemerintahan lokal tidak jarang mempertajam konflik yang sudah ada atau justru melahirkan permasalahan baru di lingkungan kerajaan.

Hal ini juga terjadi di Yogyakarta, di mana konflik di keraton dimanfaatkan Belanda untuk menerapkan taktik adu domba.

Campur tangan pihak kolonial tidak hanya memicu perpecahan, tetapi juga membawa pergeseran adat dan budaya keraton yang tidak sesuai dengan budaya Nusantara.

Sejak Sultan Hamengkubuwono III memegang tumpuk pemerintahan Yogyakarta, Pangeran Diponegoro sangat malu dan prihatin terhadap terjadinya konflik suksesi di keraton.

Bahkan, karena sang ayah sangat sekuler dan cenderung pada budaya Barat, Pangeran Diponegoro memillih meninggalkan aktivitas di keraton dan hanya melakukan audiensi kepada ayahnya pada hari-hari besar.

Baca juga: Siapa Saja Tokoh yang Membantu Perang Diponegoro?

Bagi para trader maupun investor kripto pastinya sangat menantikan musim bullish sehingga bisa mendapatkan keuntungan. Nah, bursa kripto cenderung mengikuti pergerakan harga bitcoin sebagai acuan harga. Namun, ada kalanya koin lainnya justru menghijau dan naik melebihi pergerakan harga bitcoin. Hal ini dinamakan altcoin season.

Namun, apa itu altcoin season? Dan kapan ini terjadi? Yuk, simak artikel berikut ini!

Proses Altcoin Season

Awal terjadinya proses altcoin season adalah berakhirnya masa bullish Bitcoin dalam pasar. Peranan Bitcoin sangat memengaruhi pasar kripto karena kapitalisasi pasar Bitcoin menguasai hampir 50% pasar dunia.

Proses musim ini dimulai pada saat investor mulai menjual Bitcoin ke mata uang Fiat atau menukarkan ke altcoin yang memiliki potensi memberikan keuntungan. Semakin banyak permintaan untuk memiliki altcoin, mengakibatkan harga altcoin terus naik.

Kenaikan harga altcoin dan volume perdagangan, membuat para investor mengalami FOMO (fear of missing out) dan mulai berbondong-bondong membeli altcoin.

Meroketnya harga altcoin dan meningkatnya volume perdagangan harian mengakibatkan naiknya harga altcoin secara menyeluruh. Inilah yang disebut dengan altcoin season.

Penobatan Pangeran Menol

Pada 16 Desember 1822, Sultan Hamengkubuwono IV meninggal secara mendadak di usia 18 tahun.

Residen Yogyakarta, Baron de Salis, pada awalnya meminta Pangeran Diponegoro untuk menggantikan, tetapi ia menolak.

Penyebab Perang Dunia II

Penyebab Perang Dunia II bisa dibedakan menjadi dua, yaitu penyebab umum dan khusus. Berikut ini penjelasan yang dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 (2008) oleh Ratna Sukmayani dkk.

Kegagalan LBB dalam mencegah pertikaian yang terjadi, terutama di Eropa, membuat negara-negara tidak lagi berpedoman lewat LBB. Mereka memilih membela negara sendiri. LBB justru menjadi alat politik negara besar untuk mencari keuntungan, seperti saat Italia menyerang negara Ethiopia pada 1935.

Konferensi perlucutan senjata di Genewa dan Washington yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan akibat meningkatkan pertempuran telah gagal. Kemudian muncul kecurigaan pada negara-negara dan mereka berusaha meningkatkan penggunaan senjata hingga terjadi perlombaan senjata.

Negara-negara kembali mencari kawan untuk membentuk aliansi politik yang saling bertentangan. Misalnya muncul Blok Jerman dan Italia dengan paham fasis. Kemudian Blok Prancis dan Inggris yang berpaham demokrasi. Ada juga Blok Rusia dengan paham komunis.

Negara-negara yang berhasil mengatasi krisis ekonomi tumbuh menjadi negara ultranasionalis yang menjalankan imperialisme baru, seperti Jepang dengan semboyan 'Hakko Ichiu', Jerman dengan semboyan 'Lebensraum', dan Italia dengan semboyan 'Italia Irredenta'. Mereka menganggap punya kuasa untuk memimpin bangsa lain dengan imperialisme baru.

Adanya Perjanjian Versailles pada Perang Dunia I oleh pihak sekutu membuat Jerman ingin membalas dendam kepada Inggris dan Perancis. Pada kepemimpinan Adolf Hitler, maka Jerman membangun lagi angkatan perang dan mengadakan wajib militer.

Hitler mengembangkan sikap nasionalisme yang sempit dengan menganggap Jerman adalah bangsa superior untuk menguasai bangsa lain. Paham tersebut yang mendorong Jerman melakukan ekspansi ke negara lain.

Beberapa peristiwa penyerbuan juga menyebabkan Perang Dunia II dimulai. Antara lain Jepang yang menyerbu Cina pada 1937, Jerman menyerbu Polandia pada 1939, dan Jepang yang menyerbu pangkalan armada AS di Pearl Harbour pada 1941.

Sementara yang menjadi penyebab khusus atau pemicu terjadinya Perang Dunia II adalah berkaitan dengan isi Perjanjian Versailles yang menuntut Prusia Timur untuk berpisah dari Jerman dengan koridor Polandia sebagai pemisahnya.

Di tengah koridor tersebut terdapat Kota Danzig yang berada di bawah penguasaan LBB sebagai kota merdeka. Hitler menuntut Kota Danzig untuk dimasukkan ke wilayah Jerman karena penduduknya berkebangsaan Jerman.

Polandia kemudian menolak dan malah mengadakan perjanjian dengan Inggris, Prancis, Rumania, dan Yunani untuk saling kerja sama menjamin kemerdekaannya. Pada 1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia. Pada 3 September 1939, Inggris dan Prancis mengumumkan perang terhadap Jerman.

Di Asia, penyerbuan Jepang atas Cina pada 1937 menjadi pemicu terjadinya perang. Sementara di Amerika Serikat terjadi penyerbuan di Pearl Harbour oleh Jepang pada 7 Desember 1941 sehingga menyebabkan AS membalasnya.

Jalannya Perang Dunia II

Berdasarkan laman Universitas Islam An Nur Lampung, jalannya Perang Dunia II dapat dibagi menjadi beberapa tahap berdasarkan tempat kejadiannya, yaitu:

Terjadinya perang di Eropa diawali dengan invasi Jerman ke Polandia pada 1 September 1939. Hal ini memicu Inggris dan Prancis mendeklarasikan perang terhadap Jerman. Jerman berhasil menguasai sebagian besar Eropa Barat dan Tengah dengan strategi blitzkrieg (perang kilat), yaitu serangan udara dan darat yang cepat dan mendadak.

Pada 1940, Jerman melancarkan serangan udara terhadap Britania Raya dalam Pertempuran Britania, namun mereka gagal mengalahkan Angkatan Udara Kerajaan (RAF). Selanjutnya pada 1941, Jerman menyerbu Uni Soviet dalam Operasi Barbarossa, tetapi mengalami kesulitan karena cuaca dingin dan perlawanan sengit dari tentara Soviet.

Pada 1944, Sekutu mendaratkan pasukan di Normandia (D-Day) dan membebaskan sebagian besar Eropa Barat dari pendudukan Jerman, sehingga berhasil membuka front barat. Pada 1945, Sekutu menyerbu Berlin dan mengakhiri rezim Nazi. Adolf Hitler kemudian bunuh diri.

Negara yang Terlibat Perang Dunia II

Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Sejarah Kelas XI: Pengaruh Perang Dunia I dan Perang Dunia II Bagi Kehidupan Politik Global, terdapat beberapa negara yang terlibat Perang Dunia II. Ada dua kelompok berlawanan, yaitu Blok Axis atau Poros dan Blok Allied atau Sekutu.

Blok Poros terdiri dari tiga negara fasis, yaitu Jerman, Italia, dan Jepang. Sebelum terjadinya perang, Jerman telah menandatangani beberapa perjanjian, seperti Pakta Poros Roma-Berlin pada Mei 1936 dengan Italia, dan Pakta Anti Komintern (komunis internasional) dengan Jepang pada November 1936.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lawan mereka adalah Blok Sekutu yang terdiri dari Inggris, Prancis, Uni Soviet, China dan Amerika Serikat, serta negara-negara lain yang terancam oleh kekuatan Blok Axis.

Apa itu Altcoin Season?

Dunia aset kripto (cryptocurrency) tidak selalu sebatas bitcoin saja. Namun, ada juga koin lainnya yang disukai dan populer selain bitcoin. Koin-koin ini disebut dengan altcoin. Altcoin merupakan semua aset kripto yang dirilis setelah peluncuran Bitcoin. Altcoin diciptakan untuk melampaui Batasan yang terdapat pada Bitcoin sebagai aset digital.

Agar bisa bersaing dengan Bitcoin, tentu altcoin harus memiliki keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh Bitcoin. Contoh altcoin adalah Cardano, Ethereum, Binance, Polkadot, Polygon, dan lainnya. Nah, merujuk pada pengertiannya, maka altcoin season adalah periode dimana koin alternatif tersebut mengalami kenaikan nilai akibat meningkatnya volume perdagangan.

Peningkatan volume perdagangan mengakibatkan harga altcoin mengalami lonjakan yang melampaui Bitcoin dan dollar AS. Pada saat altcoin season berlangsung, pasar akan dikuasai oleh altcoin dan Bitcoin kehilangan dominasinya dalam pasar. Hal ini dapat dilihat pada nilai kapitalisasi Bitcoin yang menurun.

Musim ini pernah terjadi pada akhir 2017 dimana Bitcoin telah mencapai puncak harga tertingginya dan di awal tahun 2018, dominasi Bitcoin pada pasar merosot sebesar 37,84 persen.

Penyebab Altcoin Season

Fase yang paling umum dalam suatu bursa kripto adalah naik dan turunnya harga akibat pengaruh permintaan dan penawaran dalam pasar. Nah, hal inilah menjadi alasan bisa terjadinya altcoin season. Ketika Bitcoin telah mencapai harga yang cukup tinggi, beberapa investor atau trader akan mencari alternatif.

Alternatif yang muncul adalah altcoin yang memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan keuntungan. Dengan begitu, harga bitcoin menjadi stabil dan altcoin menjadi bergejolak. Para investor akan membeli altcoin lewat keuntungan yang didapatkan dari naiknya harga Bitcoin. Hal ini akan mengakibatkan permintaan yang tinggi dan harga menjadi naik.

Walaupun demikian, hal tersebut bukan satu-satunya alasan yang dapat membuat altcoin season. Terkadang ada faktor lain yang dapat membuat altcoin meroket. Misalnya pada tahun 2021, Dogecoin dan Shiba Inu yang merupakan meme coin, bisa meroket karena popularitasnya. Hal ini sama dengan kegilaan NFT yang meningkatkan harga altcoin.

Penderitaan rakyat akibat penjajahan

Dominasi Belanda di Yogyakarta membuat rakyat menderita karena dijadikan sebagai objek pemerasan.

Pada waktu itu, pemerintah kerajaan mengizinkan perusahaan asing menyewa tanah untuk kepentingan perkebunan.

Pada umumnya, tanah ini disewa dengan penduduknya sekaligus. Alhasil, para petani tidak dapat mengembangkan hidupnya karena harus menjadi tenaga kerja paksa.

Beban mereka pun semakin berat karena diwajibkan untuk membayar berbagai macam pajak, seperti pajak tanah, pajak halaman pekarangan, pajak jumlah pintu, pajak ternak, pajak pindah nama, dan pajak menyewa tanah atau menerima jabatan.

Di samping itu, masih ada pajak yang ditarik di tempat pabean atau tol, di mana semua lalu lintas pengangkutan barang juga dikenai pajak.

Bahkan seorang ibu yang menggendong anak di jalan umum juga harus membayar pajak.

Melihat penderitaan rakyat akibat kekejaman Belanda, Pangeran Diponegoro semakin mantab untuk melakukan perlawanan.

Baca juga: Mengapa Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro Sangat Terkenal?